TUGAS BULAN 2
- Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
- Metode Ilmiah
- Penyusunan sintesis
Nama : Hilma Azkiya
NPM : 24213125
Kelas : 3EB07
DAFTAR ISI
1. KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH......................................................
1.1 Karangan Ilmiah ..........................................................................................
A. Pengertian Karangan Ilmiah ..............................................................................
B. Tujuan Karangan Ilmiah ................................................................................
C. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah ............................................................................
D. Jenis-Jenis Karya Ilmiah ....................................................................................
1.2 Karangan Non Ilmiah ....................................................................................
A. Pengertian Karangan Non Ilmiah ......................................................................
B. Tujuan Karangan Non Ilmiah .........................................................................
C. Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah ..........................................................................
D. Sifat Karangan Non Ilmiah .......................................................................
2. METODE ILMIAH ….......................................................................................
A. Langkah-Langkah Metode Ilmiah .....................................................................
B. Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah .....................................................................
3. PENYUSUNAN SINTESIS ........................................................................................
A. Pengertian Penyusunan Sintesis ......................................................................
B. Cara Membuat Sintesis Tulisan ........................................................................
C. Cara Membuat Tulisan dari Bahan Bacaan yang Beragam .............................
4. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
1. KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
1. 1. KARANGAN ILMIAH
A.Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah merukapan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu ,disusun menurut metode tertentu dengan sistematika yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
B. Tujuan Karangan Ilmiah
Agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
C. Ciri - Ciri Karangan Ilmiah
1. Objektif
keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti - bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral
kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan - kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
3. Sistematis
uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
kelogisan ini dapat dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Jika ingin menyimpulkan fakta atau data digunakan pola induktif, sebaliknya jika ingin membuktikan teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta
setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.
6. Tidak Pleonastis
kata - kata yang digunakan tidak berlebihan, jelas atau tidak berbelit - belit.
7. Bahasa
Bahasa yang digunakan bersifat formal dan sesuai dengan EYD.
D. Jenis-jenis karanagan Ilmiah
adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
dalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
1.2 KARANGAN NON ILMIAH
A. Pengertian Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari - hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan.
B. Ciri-ciri karangan nonilmiah:
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir, dan
· bersifat persuasif (tanpa dukungan bukti)
C. Jenis - Jenis Karangan Non Ilmiah
1. Dongeng
suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
2. Cerpen
suatu bentuk naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya - karya fiksi yang lebih panjang.
3. Novel
karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.
4.
Drama
suatu
karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
5.
Roman
sejenis
karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan
pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing - masing.
A. Sifat Karangan Nonilmiah :
emotif:
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan
dan sedikit informasi.
persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
deskriptif:
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif .
jika
kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
2.
METODE
ILMIAH
Metode
ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah
proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
Metode ilmiah merupakan proses
berpikir untuk memecahkan masalah
Metode
ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari
sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta
khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah
nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama
harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari
pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir
dilakukan secara sistematis
Dalam
metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap,
tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran
akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah,
proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara
sistematis dan berurutan.
Metode ilmiah didasarkan pada data
empiris
Setiap
metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa
masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia
datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak
tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode
ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka
itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.
Pada metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan secara terkontrol
Di
saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara
terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah
itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga
ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang
yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi,
akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
A. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena
metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
·
Merumuskan masalah.
·
Merumuskan hipotesis.
·
Mengumpulkan data.
·
Menguji hipotesis.
·
Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan
Masalah
Berpikir
ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan
penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode
ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut,
kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila
masalahnya sendiri belum dirumuskan?
Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat
memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali
pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat
penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan
peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini
dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan
Mengumpulkan
Data
Pengumpulan
data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam
metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang
sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis
yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode
ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji
Hipotesis
Sudah
disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan
sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji
hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan
suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Merumuskan
Kesimpulan
Langkah
paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang
telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk
kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis
data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan
temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
B.
Tujuan
Mempelajari Metode Ilmiah
1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik
dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan
prinsip-prinsip yang ada.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang
dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data
dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang
rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
3.
PENYUSUSNAN
SINTESIS
A.
Pengertian
Penyusunan Sintesis
Sintesis
diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen
yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikansebagai
kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan
penalaran induktif atau
kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk
memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal
sehinggamerupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum
berdasarkanhukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff
(1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah
mengumpulkansemua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu
pandangan dunia.
B.
Cara
Membuat Sintesis Tulisan
Sejumlah
syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, diantaranya
:
1.
Penulis harus bersikap objektif dan
kritis atas teks yang digunakannya.
2. Bersikap
kritis atas sumber yang dibacanya.
3.
Sudut pandang penulis harus tajam.
4.
Penulis harus dapat mencari kaitan
antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
5. Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.
C.
Cara
Membuat Tulisan dari Bahan Bacaan yang Beragam
Sebuah
keterampilan. Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat tulisan
dari bahan bacaan yang dibacanya. menggariskan cara yang berbeda dan kita
dapat mengubah produk data anda untuk mengoptimalkan pengungkapan, Sering kali
ini memerlukan produk informasi lebih dari yang kita sediakan. Masing-masing
laporan berlaku untuk jumlah produk yang tercantum.