Tugas Bahasa Indonesia # Bulan ke-2

Tugas Bahasa Indonesia # Bulan ke-2

November 10, 2015 0


TUGAS BULAN 2










  1. Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah  
  2. Metode Ilmiah  
  3. Penyusunan sintesis
Nama   : Hilma Azkiya
NPM   : 24213125
Kelas   : 3EB07



DAFTAR ISI

1.      KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH......................................................
1.1     Karangan Ilmiah ..........................................................................................
A.  Pengertian Karangan Ilmiah  ..............................................................................
B.   Tujuan Karangan Ilmiah ................................................................................
C.   Ciri-Ciri Karangan Ilmiah ............................................................................
D.  Jenis-Jenis Karya Ilmiah ....................................................................................
1.2     Karangan Non Ilmiah ....................................................................................
A.  Pengertian Karangan Non Ilmiah  ......................................................................
B.   Tujuan Karangan Non Ilmiah .........................................................................
C.   Ciri-Ciri Karangan Non Ilmiah ..........................................................................
D.  Sifat Karangan Non Ilmiah .......................................................................
2.      METODE ILMIAH  .......................................................................................
A. Langkah-Langkah Metode Ilmiah .....................................................................
B. Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah .....................................................................
3.      PENYUSUNAN SINTESIS ........................................................................................
A.   Pengertian Penyusunan Sintesis ......................................................................
B.     Cara Membuat Sintesis Tulisan ........................................................................
C.     Cara Membuat Tulisan dari Bahan Bacaan yang Beragam .............................
            4.      DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................


1. KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

1. 1. KARANGAN ILMIAH

A.Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah merukapan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu ,disusun menurut metode tertentu dengan sistematika yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.

B. Tujuan Karangan Ilmiah
Agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

C. Ciri - Ciri Karangan Ilmiah
1. Objektif
keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti - bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

2. Netral
kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan - kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.

3. Sistematis
uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis
kelogisan ini dapat dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Jika ingin menyimpulkan fakta atau data digunakan pola induktif, sebaliknya jika ingin membuktikan teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5. Menyajikan Fakta
 setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.

6. Tidak Pleonastis
kata - kata yang digunakan tidak berlebihan, jelas atau tidak berbelit - belit.

7. Bahasa
Bahasa yang digunakan bersifat formal dan sesuai dengan EYD.

D. Jenis-jenis karanagan Ilmiah

  • Laporan Peneitian
adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  • Skripsi
dalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  • Tesis
adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  • Disertasi
adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.

    •  Makalah 
    adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.

    1.2  KARANGAN NON ILMIAH
    A.      Pengertian Karya Non Ilmiah
    Karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari - hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan.

    B.       Ciri-ciri karangan nonilmiah:
    ·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
    ·         fakta yang disimpulkan subyektif,
    ·         gaya bahasa konotatif dan populer,
    ·         tidak memuat hipotesis,
    ·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
    ·         bersifat imajinatif,
    ·         situasi didramatisir, dan
    ·         bersifat persuasif (tanpa dukungan bukti)


    C.      Jenis - Jenis Karangan Non Ilmiah
    1.      Dongeng
    suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
    2.      Cerpen
     suatu bentuk naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya - karya fiksi yang lebih panjang.
    3.      Novel
    karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif.

    4.       Drama

    suatu karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.

    5.      Roman

    sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing - masing.

    A.      Sifat Karangan Nonilmiah :
    emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
    persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
    deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif .
    jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

    2.        METODE ILMIAH

    Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.

    Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
    Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

    Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
    Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

    Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
    Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

    Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
    Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.


    A.      Langkah-Langkah Metode Ilmiah
    Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
    ·         Merumuskan masalah.
    ·         Merumuskan hipotesis.
    ·         Mengumpulkan data.
    ·         Menguji hipotesis.
    ·         Merumuskan kesimpulan.

    Merumuskan Masalah

    Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?


    Merumuskan Hipotesis
    Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan


    Mengumpulkan Data
    Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 


    Menguji Hipotesis

    Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
     
    Merumuskan Kesimpulan

    Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.



    B.           Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
    1.       Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan  maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
    2.           Untuk mengorganisasikan fakta
    3.          Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
    4.         Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
    5.         Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.



    3.             PENYUSUSNAN SINTESIS
    A.           Pengertian Penyusunan Sintesis
    Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikansebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan  penalaran  induktif atau  kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehinggamerupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkanhukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkansemua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia.

    B.            Cara Membuat Sintesis Tulisan
    Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, diantaranya :
    1.      Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya.
    2.      Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya.
    3.      Sudut pandang penulis harus tajam.
    4.      Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
           5.   Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.

    C.           Cara Membuat Tulisan dari Bahan Bacaan yang Beragam
    Sebuah keterampilan. Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat tulisan dari bahan bacaan yang dibacanya. menggariskan cara yang berbeda  dan kita dapat mengubah produk data anda untuk mengoptimalkan pengungkapan, Sering kali ini memerlukan produk informasi lebih dari yang kita sediakan. Masing-masing laporan berlaku untuk jumlah produk yang tercantum.